Pesona Kehidupan

Pesona suatu kehidupan yang hidup dan hidup yang hidup adalah kebahagiaan dimana rasa itu lahir dari berfungsinya raga kita untuk bisa memberi manfaat bagi diri sendiri juga orang lain.
-LS-

Rasa Cukup

Rasa cukup dapat mengontrol laku hidup menjadi tidak berlebihan dan lupa diri.
-LS-

Kekayaan

Adalah bisa disebut kekayaan bila dapat memberikan manfaat bagi pihak lain setelah cukupnya untuk diri sendiri tanpa harus memiliki rasa kekuasaan karenanya.
-LS-

Cerah

Cerahnya hari hanya dapat dinikmati dengan cerahnya hati.
-LS

Daya Rasa

Segala aktifitas dan kegiatan yang dikerjakan dengan aplikasi daya rasa (feeling) akan jauh lebih berhasil dibandingkan dengan hanya berbasis tekhnis.
-LS-

(semua orang bisa berkendara tetapi tidak semua orang bisa menjadi pengendara yang baik)

Informasi & Wawasan

Pengalaman orang lain adalah informasi bagi kita dan pengalaman kita sendiri adalah wawasan bagi diri kita sendiri.
-LS-

Terpeleset

Terpelesetnya kaki tidak akan berdampak seluas dan sebahaya bila lidah yang terpeleset.
-LS-

Karya

Karya adalah suatu buah pemikiran yang terealisasi oleh suatu upaya yang mumpuni.
-LS-

Perubahan Aktif & Pasif

Tanpa dimintapun, segalanya dalam pusaran kehidupan akan berubah. Yang membedakan adalah perubahan pasif dan (pro)aktif dimana perubahan (pro)aktif cenderung menciptakan manfaat dibanding yang pasif, yang hanya berpangku pada alurnya waktu tanpa potensi manfaat.
-LS-

Nutrisi Hidup

Kemampuan untuk memberi adalah suatu vitamin dan nutrisi yang menumbuhkan rasa pengertian dan terbukanya banyak pintu pengetahuan juga menjaga rasa semangat untuk dapat berbuat untuk orang lain dan diri sendiri.
-LS-

Tak Kenali Tapi Ketahui

Logika tidak mengenal perasaan namun dapat mengenali penyebab mengapa semua perasaan yang timbul apakah suka maupun duka.
-LS-

Makna Hari

Hari ini bukan saja suatu berkah besar tetapi juga suatu pencapaian tersendiri karena telah melalui banyak hal hingga hari ini. Apakah kita sudah cukup banyak berbuat baik untuk pertumbuhan ?

-LS-

Hari Tanpa Harga

Hari-hari menjadi tak berharga bila terlewatkan dengan tanpa berbuat apapun yang memberikan manfaat sekecil apapun bagi kehidupan orang lain dan diri sendiri.

-LS-

Kediaman Utama

Kediaman utama kita adalah bukan rumah tetapi adalah tubuh yang sehat dimana jiwa kita bersemayam teduh, karena tubuh yang sehat adalah suatu kediaman yang amat tidak ternilai dengan apapun.

-LS-

Insting

Ketajaman insting seseorang bukan datang secara gratis tetapi hadir karena terlatih dari pengalaman memperhatikan, mengobservasi, menganalisa, mengevaluasi kemudian mengambil kesimpulan.

-LS-

Letih Karena Kuatir

Padatnya rasa kuatir yang berlebihan atas hal apapun membuat letihnya jiwa dan raga walau tak banyak kegiatan raga yang dijalaninya. Hari-hari bagai lesu bahkan diri bagai hilang lenyap dari kesadaran yang utuh dan tak mampu menguasai diri sendiri.

-LS-

Perfeksionist

Seorang perfeksionist cenderung berpola baku bertujuan untuk mudah dimengerti pihak lain karena berkecenderungan untuk bertindak cermat dan seksama dan diperjelas dalam runutan yang terinci baik namun disisi lain memberikan kesan orang yang kaku terakibat formatnya sendiri.
-LS-

Komunikasi Pura-Pura

Mereka yang berbicara dan berdialog dengan berbasis 'bunyi' semata tanpa mengetahui esensi apa yang sedang dibicarakan hanyalah menyeruakkan seakan-akan mereka sedang berkomunikasi padahal mereka hanya membuat bunyi dengan bahasa mereka sendiri tanpa bisa dimengerti pihak lain bahkan termasuk dirinya sendiri.
-LS-

Kecamuk Dimensi

Rasa berkecamuk dalam batin kita merupakan suatu tanda bahwa ada ruang kehidupan selain urusan yang bersifat fisik belaka, bahwa suatu kehidupan bukan hanya sebatas pencapaian secara fisik namun juga ketenangan ruang terdalam kita yang tidak kasat mata namun dapat dirasakan.
-LS-

Jawaban Tanpa Keterangan

Suatu bunyi jawaban tanpa adanya penjelasan tidak akan dapat memberikan keterangan yang diperlukan untuk mendudukkan pertanyaan dan menjernihkan suasana.
-LS-

Menuju Yang Terang

Suatu kegelapan bisa berakhir dengan berupaya untuk mencari wawasan dari banyak orang bahkan meminta bantuan saran tanpa mengedepankan ego rasa malu dan gengsi.
-LS-

Harta Sebagai Pengingat

Harta bukanlah suatu titik kebahagiaan yang premium tetapi justru sebagai gerbang pengingat kita apakah kita sudah cukup untuk berbagi pada yang lebih membutuhkan ?
-LS-

Untuk Gerak

Hidup itu untuk bergerak apapun gerakan itu, sekecil bahkan sebesar apapun dampaknya. Raga yang bergerak dengan baik akan pula menggerakkan jiwa yang bersemayam didalamnya.
-LS-

Belum Tentu

Yang mewah belum tentu kaya dan yang kaya juga belum tentu dapat hidup dengan elegan dan tenang karena ketidaktahuan akan falsafah kehidupan yang hakiki dan hidup tanpa ilmu yang cukup.
-LS-

Untuk Itu

Kebahagiaan bukan untuk dipertahankan tetapi untuk dipelihara.
-LS-

Perjalanan

Tidak ada suatu perjalanan apapun yang tanpa menggunakan
tenaga dan tanpa rasa lelah dan penat sekalipun itu suatu perjalanan yang menyenangkan seperti berlibur. Maka tentu demikian halnya dengan suatu perjalanan kehidupan yang penuh dengan berbagai macam wajah tantangan.
-LS-

Ayom & Teduh

Rasa kasih dan sayang adalah suatu format pengayoman dan keteduhan bagi setiap hati dan jiwa.
-LS-

Harga Tak Tetap

Harga suatu kebahagiaan bagai dapat tak menentu berkesesuaian dengan kondisi keberadaan diri dan rasa pengertian diri terhadap lingkungan sekitar.
-LS-

Hilang Karena Dunia

Semakin kita hidup dalam kenikmatan duniawi yang bergemerlapan maka semakin pula kita akan kehilangan kepekaan akan mengenali suara hati nurani sendiri dan kemudian membawa diri pada rasa kehilangan atas dirinya sendiri dan lupa diri berkepanjangan.
-LS-

Mengerti & Faham

Phase 'mengerti' belumlah cukup untuk memahami apa yang terjadi dalam suatu kehidupan bila belum ada rasa pemahaman. Faham akan sesuatu hal melibatkan keberadaan nalar sedangkan mengerti belum melibatkan pendalaman suatu pemikiran.
-LS-

Raih Cinta Kasih

Raihlah cinta kasih dengan pengertian terhadap mereka yang miliki keterbatasan suatu pengertian untuk memberi, dengan semaikan rasa kasih dan sayang secara tulus hingga mereka terbangun dari lelapnya ketidaktahuan.
-LS-

Kasih Sayang Dan Pesona

Menabur rasa kasih dan sayang dengan sentuhan langsung dan perhatian yang menjamah banyak aspek kehidupan bukanlah suatu tebar pesona semata karena pesona tidak miliki benih asih.
-LS-

Kekuatan Memberi

Membangun kekuatan untuk dapat memberi adalah suatu phase pembelajaran untuk masuki gerbang kebahagiaan karena bila sudah sanggup memberi tanpa rasa berat hati maka rasa bahagia yang murni secara alamiah akan lahir.
-LS-

Logika & Hati

Logika adalah pemutus perkara dan hati adalah pendorong untuk keputusan dapat terjadi. Bila fasilitas pendorong ini terkontaminasi dengan hal-hal buruk dan kotor maka apapun keputusan yang lahir terhembus dari nuansa yang keruh.
-LS-

Moral

Moral bukanlah pendamping kehidupan individu tetapi merupakan wajah perilaku individu dimana didalamnya berperan nilai-nilai luhur kesantunan dan rasa tau diri.
-LS-

Tumbuh Yang Utuh

Suatu pertumbuhan yang utuh membutuhkan rentetan kekuatan lahir batin untuk hadapi segala suasana wajah pengalaman. Waktu akan menepis rasa duka dan kemudian menghantarkan pada suatu pengertian tentang arti kehidupan sesungguhnya.

Cara Untuk Diterima

Segala penyampaian atas hal apapun melibatkan cara yang berkesesuaian karena dengan cara yang sesuai maka penyampaian maksud hati kita akan sampai dengan seutuhnya.
-LS-

Jatuh Cinta

Keceriaan pribadi yang kadang membumbung tinggi bahkan bisa mengganggu konsentrasi juga selera, suatu rasa yang sulit dimengerti namun enak untuk dirasakan. Itulah rasanya sedang jatuh cinta.
-LS-

Dari Perhatian

Rasa kasing dan sayang juga cinta kasih bermula dari suatu perhatian.
-LS-

Hari Ikut Hati

Wajah hari bisa kelabu tanpa warna tetapi bila wajah hati kita tetap dalam semangat antusiasme maka wajah hari akan mengikuti wajah hati kita dan tetap bisa semarak.
-LS-

Berangkat Dari Perhatian

Rasa kasih dan sayang diawali dengan suatu perhatian karena tanpanya tidak akan pernah ada koneksitas perasaan terajut baik
-LS-

Lezat Menyakitkan

Penyakit sering dimulai dari makanan cepat saji yang praktis juga rumah makan yang hanya menjual kelezatan semata. Makanan yang sederhana mudah diproses oleh tubuh walau secara kelezatan rasa tidak terlalu favorit.
-LS-

Lahirnya Berpribadi

Dudukmu adalah kesabaranmu
Tuturmu adalah kejujuranmu
Lakumu adalah pancaran jiwamu
Langkahmu adalah bobot dirimu
Berdirimu adalah keteguhanmu
Senyummu adalah ketulusanmu
Pandanganmu adalah kecerdasanmu
Pendengaranmu adalah wawasanmu
Tawamu adalah wajah hatimu
Bahasamu adalah elegansimu
Intonasimu adalah kesantunanmu
Bagaimana dengan dirimu ?
Karena semua saling bertaut lahir menjadi pribadimu
Bagaimana dengan kwalitas dirimu ?
-LS-

Pemahaman Istimewa

Menerima kaum yang sependapat dengan kita tidak berikan kesan istimewa dibanding bila kita bisa memahami perbedaan pendapat itu untuk kemudian belajar dari perbedaan tersebut dan itu jauh lebih istimewa.
-LS-

Dengar & Simak

Dalam kegiatan peningkatan wawasan, kegiatan mendengar perlu dibiasakan kemudian tingkatkan pada tingkat menyimak, karena menyimak lebih memperhatikan rincian informasi lebih dalam.
-LS-

Simak Untuk Belajar

Pada saat orang lain meminta pertolongan kita, saat itu pula kita sedang teruji untuk melihat kedalam suatu kebenaran melalui kebeningan hati dan kejernihan pikiran kita apakah orang tersebut menyatakan yang sebenarnya atau hanyalah skenario kebohongan belaka ? Dalam saat yang bersamaan kita pun dapat pelajari cara atau methode mengenal maksud orang lain melalui tuturnya.
-LS-

Lidah & Hati

Lidah sering tergoda untuk bertutur negatif juga mengecap kelezatan makanan yang tidak bergizi, terkendali oleh wajah hati yang tak sehat. Tubuh menjadi bagai onggokan sampah.
-LS-

Tujuan Kebahagiaan

Tujuan mencari dan menggapai suatu kebahagiaan lahir batin adalah untuk dapat bersyukur lebih utuh karena lazimnya orang yang masih dalam phase menderita dan kesulitan hidup biasanya bersyukur dalam banyak pecahan dan tidak utuh, bahkan lupa untuk bersyukur sama sekali.
-LS-

Penutur Alami

Kwalitas diri adalah penutur alami dalam pergaulan dan terhadap lingkungan, tanpa perlukan identitas gelar pendidikan juga strata gelar sosial kemasyarakatan.
-LS-

Penghantar Diri

Pendidikan adalah suatu media penghantar diri untuk mengenal lebih baik terhadap lingkungan sekitar karena kita terbekali informasi sebagai pengetahuan diri yang dapat menjaga reaksi diri atas apapun yang terlintas sehingga diri tetap terkendali. Format pendidikan kian beragam dengan ruang keahliannya masing-masing.
-LS-

Takdir

Takdir adalah tabir ilmu yang harus diungkap untuk ilmu diri sendiri lalu kemudian diuraikan untuk kebaikan orang lain. Dengan adanya takdir maka siapapun dia sedang diberikan paparan ilmu yang bila berhasil dieksplorasi dengan baik akan menjadikan orang tersebut sebagai spesialis / ahli dalam aspek-aspek yang telah dilaluinya. Bagi yang menyesali takdir dan malas untuk menguak maksud takdir tersebut, bagaikan gelas kosong tanpa air. Maka berbagilah ilmu dengan lainnya untuk kebaikan bersama, karena setiap dari kita miliki tugas untuk berbuat kebaikan.

-LS-

Indra & Hati

Panca indra miliki peranan terdepan dalam mengadopsi ilmu pengetahuan apapun yang kemudian bertautan dengan hati dan pikiran.

-LS-

Permainan

Suatu permainan pasti akan menyenangkan bila semua pemain yang terlibat mendapat kesenangan yang dimaksudkan tetapi akan tidak menyenangkan bila ada sang korban dalam permainan itu.

-LS-

Jaga & Rawat

Kita tidak harus menciptakan komponen alam apapun kecuali harus menjaga dan merawatnya demi kehidupan yang layak.

-LS-

Kopi & Kasih Sayang

Secangkir kopi tidak akan sesederhana rasanya bila dibuat dengan penuh kasih sayang. Ada kehangatan dan kenikmatan tersendiri yang merasuki.

-LS-

Renungan

Suatu renungan lebih dapat memberikan manfaat pada diri ketimbang suatu lamunan yang cenderung berujung tidak jelas.

-LS-

Berdiri Seimbang

Tubuh dapat berdiri tegak bukan hanya bertumpu pada kekuatan kaki dan jari-jarinya semata tetapi karena ada faktor keseimbangan yang terlahir dari bagian tubuh lainnya. Demikian pula dengan kondisi materi yang cukup bahkan berlebih, tidaklah otomatis membuat kehidupan akan 'berdiri' layak bila tidak diseimbangkan dengan ilmu dan minat untuk berbagi dengan lainnya.

-LS-

Sandiwara

Sandiwara tampil diatas pentas panggung dengan ukuran tertentu memerankan yang bukan pribadinya. Hidup bersandiwara tentu amat melelahkan karena memerankan dirinya sendiri yang bukan dirinya penuh kepura-puraan dalam lingkup yang sempit dan tidak bebas.
-LS-

Pengolah Kekuatan

Ujian hidup sebagai pengolah daya ketahanan dan kekuatan jiwa & raga, bukan hanya menguji masa sekarang dalam menanjaki tapak kemajuan hidup tetapi juga sebagai persiapan untuk mempertahankan masa-masa di puncak bukit yang indah, karena mempertahankan yang teraih bukan berarti tanpa cobaan dan ilmu pengetahuan.
-LS-

Obat Penyakit Hati

Obat penyakit hati bersumber dari ilmu pengetahuan dan wawasan yang layak yang kemudian menghantarkan kita pada keberadaan Tuhan beserta peranNya. Diri tidak akan tersesat jauh dalam berpendapat tentang orang lain karena bertolak dengan cermin diri sendiri dahulu.
-LS-

Sumber Daya Tarik

Hati adalah sumber daya tarik terkuat bahkan terdahsyat bagi sesama makhluk bahkan terhadap universal yang terbentang luas tanpa batas, sesuai pancaran suara hati.
-LS-

Zat Hidup

Air adalah zat hidup yang dapat saling bertaut dengan niat baik manusia dan merupakan suatu rahmatan besar dari Tuhan sebagai penyejuk jiwa dan raga.
-LS-

Luar Biasa Yang Biasa

Menjadi yang luar biasa akan tetap menjadi biasa saja bila tidak berikan dampak kebaikan dan manfaat bagi lainnya, selain hanya membuat orang lain merasa takjub.
-LS-

Wajah

Logika tidak mengenal dan miliki wajah senang, sedih, marah, iba atau wajah emosi lainnya karena wajah-wajah itu muncul dari dan sering menjadi wajah hati kita.
-LS-

Pendorong

Rasa pengertian terhadap kaum lemah dan papa dapat luaskan ladang kebaikan hati dan terhadap kaum yang lebih tinggi sebagai acuan semangat untuk terus belajar dan berupaya meraih harapan dan cita-cita.
-LS-

Tak Terpisahkan

Hak terasa lambat untuk datang bila kewajiban lambat terselesaikan.
Hak dan kewajiban bagai saling bertaut tanpa bisa dipisahkan.
-LS-

Menjadi Diri Sendiri

Menjadi diri sendiri bukan berarti bisa berbuat semau diri karena menjadi apa adanya adalah cerminan pribadi yang tanpa dibuat-buat dengan dasar etika kesopanan dalam berpribadi.
-LS-

Sebelum Orang Lain

Bila kita belum sanggup berbuat baik untuk orang lain, maka berbuatlah kebaikan untuk diri sendiri dahulu yaitu dengan belajar apapun dari kegiatan apapun sesederhana apapun kegiatan itu bermula.
-LS-

Elastisitas Imajinasi

Elastisitas dalam berimajinasi kreatif melahirkan keahlian yang khusus dan menjadi tangguh dengan latihan yang intensif dan sungguh-sungguh.
-LS-

Ilmu & Wawasan

Ilmu memberikan wawasan dan wawasan membukakan pengalaman yang menyajikan rasa pengertian akan banyak hal dengan interaksi keterlibatan panca indra kita. Dengan wawasan maka pengertian terhadap suatu ilmu akan terasa (lebih) utuh dan kemudian lebih faham.
-LS-

Tiru Bukan Jiplak

Meniru kebaikan orang lain masih tergolong tindakan bijak, namun menjiplak kebaikan orang lain adalah suatu kecerobohan besar karena banyak hal yang belum tentu cocok dan sesuai bagi kondisi tiap orang.
-LS-

Khilaf

Khilaf adalah hal wajar saja tapi dampak dari kekhilafan itu yang sering membuat segalanya jadi tak wajar bahkan rusak kemudian jadi hancur.

-LS

Satu Yang Pasti

Tidak ada satu hal apapun yang bersifat pasti di dunia ini sepanjang bentangan waktu hidup kecuali kematian yang tanpa terkecuali juga alasan apapun bagi setiap manusia.
-LS-

Jendela Jiwa

Jiwa yang tenang, pendarkan kebeningan hati yang terpancarkan melalui jendela jiwa (mata) dan semaikan raga yang sehat tanpa beban. Hari-hari terasa begitu menarik, jalani keseharian sebagai paparan ilmu pengetahuan alami tanpa biaya materi sedikitpun.

-LS-

Tata Kelola Diri

Mengenali dan kemudian mempelajari tata kelola dimulai dari diri sendiri sedini mungkin adalah penting untuk lebih tertatanya keberadaan diri terhadap lingkungan yang dinamik.
-LS-

Tingginya Suatu Kedalaman

Tingginya tingkat pendidikan seseorang tidak berarti selalu berbanding sejajar dengan tingkat kedalaman atas ilmu dan pengetahuan apapun yang dipelajarinya, termasuk pemahamannya.
-LS-

Satu Arah

Waktu miliki ruang yang (amat) luas dimanapun, cara berjalannya pun dengan kecepatan yang stabil & konsisten, tetapi hanya bergerak satu arah, tidak mau sedikitpun untuk berhenti apalagi untuk balik arah atau mundur.
-LS-

Penghayatan

Penghayatan dengan skala yang layak dengan rasa syukur dalam segala kegiatan dan aktifitas keseharian lahirkan kesadaran diri dan maksud dari keberadaan diri sesungguhnya, sekalipun itu adalah aktifitas yang amat mendasar seperti makan, minum, mandi dan lainnya.
-LS-

Pembuktian

Dunia penuh dengan kebaikan dan keburukan yang nyata agar manusia berfikir dengan pendalaman yang terukur dengan logika dan nalarnya, yang kemudian untuk membuktikan bahwa firman Allah SWT adalah benar tanpa sedikitpun ada cacat dan cela.
-LS-

Sang Empu

Perempuan wajib miliki ilmu dan pengetahuan yang memadai bukan untuk diri dan kaumnya sendiri saja tetapi juga untuk kelangsungan para penerusnya. Sang 'empu' atas tersemainya pendidikan bagi keturunannya melalui bimbingan dan pendampingan. Tutur dan nasehatnya penting bagi pertumbuhan para kaum hijau usia demi kehidupan yang berbobot dari bibit yang berkwalitas. Laku berbudayanya akan menjadi contoh sebagai nasehat tanpa tutur kata. Begitu mulianya para kaum perEMPUan.
-LS-

Tentang, Untuk dan Oleh Diri

Ciptakan masa lalu yang baik, siapkan masa depan yang cemerlang, lalui waktu terkini dengan kesungguhan niat untuk pengembangan diri dalam banyak wacana ilmu dan pengetahuan diiringi dengan kepatutan terhadap Tuhan.
-LS-